Sabtu, 24 Agustus 2013

wawancara dengan prof. Achmad Mursyidi

Wah, td nunggu bu nunuk + temen aku. Trus liat ada mobil jazz warna hitam. Siapa ya? Eh, ternyata pak Achmad Mursyidi.
Trus aku liat, paka Achmad mursyidi langsung dihormati gitu sama tukang sapu dan menyapa tukang sapu.
Dan iseng iseng aku Tanya ma tukang sapu,” eh, paka achmad mursyidi orangnya baik ya pak?”
Langsung saja tukang sapunya bilang, “oh, baik sekali mbak” dengan nada pround dan dia merasa sudah dimanusiakan sama pak achmad mursyidi.
Dari situ, aku naik ke lantai 3 dan bertemu dengan beliau. Saya meminta beliau untuk menjadi dosen uji saya dan beliau menyanggupinya.
Dan saya Tanya sama beliau, “ menurut bapak, menjadi seorang pemimpin yang ideal itu seperti apa?”
Beliau bilang, seorang pemimpin itu adalah seorang yang konsistenantara perkataan sama ucapannya. Jika ketika dia bilang, ayo ngalor, dia harus ngalor.
Jadi, dia bisa membawa anak buahnya ke sana. Ya, beliau bilang kalo memang ideal, ya itu adlaah nabi.
Trus aku juga sharing ma bapaknya tentang pas jadi coordinator KA ditikam dari belakang.
Dari bapaknya itu bilang, hidup itu berpasangan , ada siang ada malam, ada baik ada buruk, ada yang suka kita, ada juga yang benci kita.dan itu mrmang selalu. Kata bapaknya penyelesaiannku sudah bagus dan bapaknya juga pernah seperti yang kurasakan., ditikam dari belakang dan itu sampai membunuh karakterku.
Dan bapaknya juga nasehatin yang penting kita tidak membenci.
Trus aku juga cerita, aku berusaha baikan tapi dia angkuh. Bapaknya bilang, “ yang penting kita tidak membencinya, kalo memang dia angkuh, dia akan dapat balsannya sendiri”
Trus aku juga Tanya trik menghadapi orang yang tidak sepaham ?
Bapaknya bilang “ yang penting, kamu tidka membenci, yang penting saya punya prinsip, kamu kamu, aku aku”
Trus aku juga Tanya, trik menghadapi bawahan yang lebih tua, eh ternyata bapaknya punya cerita. Dia membawahi dosen yang lebih tua. Dalam forum , dia berbicara dengan mereka. Yang intinya, dia menghargai beliau beliau karena beliau beliau adalah dosen senior dan tidak ada bekas guru. Tapi ketika dia jadi dekan, dia memiliki wewenang mengambil keputusan dan jika keputusan itu berbeda, mohon dimaklumi akrena era juga berbeda.”
Pak Achmad Mursyidi juga cerita pas dia jadi dekan, dia sowan ke dekan2 senior dan semua dekan dipamiti ysng intinya gini, bapak saya jadi dekan mohon membagi pengalaman dan saran bagi dalme dan itu semua beliau catet, tapi beliau juga mohon maaf jika suatu ketika beliau mengambil keputusan yang berbeda karena rea nya juga berbeda. Dan jika salah mohon diluruskan (kalo diluruskan kan menuju jalan tuhan, kalo di benarkan kan pembenaran subjektif”
Dan ketika bapaknya turun dari jabatannya, dia tidak mau jadi baying baying. Ketika ada seseorang yang minta saran, beliau bilang, jangan tanyakan itu pada saya, tanyakan itu pada forum.karena era u dan era aku berbeda.
Bayangin, jika ada masalah, dekan Tanya pada saya dan jawabannya itu seperti ini dan itu dilaksananakn dan hasilnya jelek. Orang akan berkata, “oh, itu adlaah hasil masukan dari paka Achmad Mursyidi”, bapaknya bilang, ibaratnya kan saya nyeter mereka.
Trus saya juga Tanya, tips menghindari koropsi dll.
Bapaknya bilang, pokoknya kamu selalu berdoa, “ya, alloh, tolong berikan pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan itikad saya”
Dan jika suatu ketika kamu tidak sesuai dengan idealis, kamu keluar dan insyaalloh dapat yang lebih baik… amien….

3 komentar: